
DailyIndonesia.id, KUDUS – Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Kudus sepanjang 2024 didominasi oleh lulusan perguruan tinggi.
Adapun jumlah total TPT di Kudus berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus mencapai 16.500 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Eko Suharto mengatakan jumlah angkatan kerja pada 2024 dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) ada sebanyak 518,22 ribu orang.
Dari jumlah sebanyak itu 3,19 persen di antaranya merupakan pengangguran. Meski begitu rangka pengangguran dikatakan turun.
“Angka pengangguran ini sedianya turun 0,06 persen dibanding dengan tahun sebelumnya 2023,” ujar Eko Suharto, Rabu (29/1/2025).
Eko menjelaskan, TPT merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja.
Selain itu, lanjut Eko, TPT juga menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja di suatu daerah.
Sebanyak 3,19 persen TPT itu, katanya, berarti dari 100 orang angkatan kerja, 3 di antaranya pengangguran.
Sepanjang 2024 pengangguran tertinggi justru disumbang oleh lulusan perguruan tinggi.
Tercatat ada sebanyak 7,56 persen lulusan perguruan tinggi yang menganggur.
Sedangkan untuk pengangguran lulusan SMA kejuruan hanya di angka 3,55 persen, dan lulusan SMA umum 3,98 persen.
Kemudian untuk angka pengangguran lulusan SMP pada 2024 ada sebanyak 1,42 persen, dan lulusan SD ke bawah hanya 1,81 persen.
“Jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang hanya sebesar 5,51 persen,” kata Eko.
Menurutnya ada persoalan serius dalam penyerapan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi di Kudus.
Dari angka tersebut bisa diartikan bahwa tingginya jumlah lulusan perguruan tinggi tidak selaras dengan kebutuhan pasar kerja.
Eko pun berharap agar pemerintah daerah dan sejumlah pihak yang berkepentingan mampu menciptakan lapangan kerja yang relevan bagi lulusan perguruan tinggi.
Kenaikan angka pengangguran juga ada di lulusan SMA umum.
Pada 2024 ada sebanyak 3,98 persen lulusan SMA umum yang menganggur. Sedangkan pada 2023 lulusan SMA umum yang menganggur 3,31 persen.
Sementara SMA kejuruan menunjukkan tren penurunan angka pengangguran.
Pada 2022 lalu, presentase pengangguran lulusan SMA kejuruan mencapai 7,73 persen. Lalu presentase ini turun jadi 4,63 persen pada 2023 dan turun lagi jadi 3,55 di tahun 2024.
“Ini bisa diartikan kalau lulusan SMA kejuruan lebih mudah diterima di dunia kerja dengan bekal keterampilan praktis yang dimilikinya,” katanya.
Sumber: TribunJateng.com