DailyIndonesia.id – Belakangan ini, Jawa Tengah diprediksikan akan mengalami cuaca ekstrem. Untuk mengatasinya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengomandoi operasi modifikasi cuaca untuk memecah awan.

Operasi ini dinilai mampu mengurangi curah hujan secara signifikan di Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Dilansir dari ANTARAJATENG, pada Minggu (15/12/2024), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa indikator keberhasilan operasi modifikasi cuaca ini bisa dilihat dari adanya pengurangan curah hujan yang signifikan di dua provinsi itu mulai 11 hingga 14 Desember 2024.

BNPB menilai penyemaian garam melalui operasi modifikasi cuaca ini berhasil mengurangi intensitas hujan pada beberapa daerah di Jawa Tengah. Seperti Jepara, Pati, Kudus, Demak, dan Kota Semarang menjadi hanya 5—20 mm per hari atau 70 persen.

Menurut Abdul, persentase pengurangan intensitas hujan tersebut diketahui setelah BMKG mengidentifikasi intensitas deras hingga sangat deras mencapai 50-120 mm per hari akan mengguyur wilayah Jawa Tengah.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember. Di antaranya Jepara, Pemalang, Pekalongan, Tegal, hingga Brebes.

BMKG RI pun sempat berkoordinasi dengan Pemprov Jateng untuk memastikan kesiapan memghadapi cuaca ekstrem.

Satu di antaranya adalah operasi modifikasi cuaca yang dilakukan bersama BNPB.

Bagikan: