DailyIndonesia.id, KUDUS – Desa-desa di Kudus sudah mulai mempersiapkan kedatangan musim hujan dengan melakukan normalisasi sungai bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus.
Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto mengapresiasi langkah gercep pemerintah desa.
Menurutnya, kerja sam ini bentuknya dinas menyediakan alat berat berupa ekskavator, sementara pemerintah desa menyediakan bahan bakarnya.
“Kami apresiasi kerja sama antara desa dengan kami. Kami menyediakan peralatan, desa menyediakan bahan bakar untuk operasionalnya,” kata Arief.
Sejauh ini, sudah lebih dari 10 desa di Kudus yang mengajak kerja sama dalam upaya menormalisasi sungai di wilayahnya.
Di antaranya ada Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, kemudian ada juga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan.
Arief melanjutkan, bagi desa yang tidak menganggarkan dana untuk pinjam alat berat dalam menormalisasi sungai, pihaknya membebaskan sewa alat berat di PUPR.
“Kalau desa tidak menganggarkan pinjam alat, kita bebaskan sewa, cuma operasionalnya dari desa,” tegasnya.
Sementara ini, ia mengungkapkan normalisasi sungai di Kudus baru sebatas sungai-sungai kecil yang mengalir di sejumlah desa-desa.
Sedangkan untuk sungai besar, normalisasinya menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Karena secara teknis, kewenangan (normalisasi sungai besar) di BBWS. Tapi kalau sifatnya ordo 4 (aliran sungai berukuran sedang), mungkin masih bisa kita bantu,” paparnya.
Arif mengatakan, sekarang ini hujan mulai turun, meski intesitasnya tidak sering. Tapi, sekali hujan bisa lebat.
Namun demikian, normalisasi sungai berguna agar normalisasi sehingga aliran airnya tetap lancar dan mengantisipasi banjir dini.
”Ya setidaknya ada upaya, karena tahun ini hujan sudah mulai. Dibanding tahun lalu musim hujannya mundur, kemaraunya yang cukup panjang,” ujarnya