DailyIndonesia.id, JEPARA – Bupati Jepara H. Witiarso Utomo mengundang seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Karimunjawa guna membahas potensi wisata baru dan mendengar masukan dari para pegiat wisata di Karimunjawa.

Pertemuan dilaksanakan di Halo Sustainable Resort, Karimunjawa, Sabtu, (22/3/2025).

Turut hadir Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini, Asisten II Sekda Jepara Hery Yulianto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Moh Eko Udyyono, serta Kepala Dinas Komunikask dan Informatika Arif Darmawan.

Dalam pertemuan tersebut Bupati mengungkapkan sejumlah ide untuk mengembangkan potensi wisata Karimunjawa. Beberapa diantaranya dikemas dalam event budaya dan sport tourism.

Ide tersebut ia ungkapkan berdasarkan beberapa event serupa yang digelar di beberapa daerah seperti Dieng, Borobudur, dan Bali.

“Saat ini yang sedang populer event lari, coba kita buat misalnya Karimunjawa Run. Ini pasti menarik dan di beberapa daerah pesertanya sampai ribuan. Kita yakin pasti bisa,” ucap Wiwit sapaan akrab Witiarso Utomo.

Selain olahraga lari, Wiwit juga menawarkan beberapa alternatif lain seperti Triathlon, Trail Run, hingga Sky Diving.

Menurutnya geografis Karimunjawa yang terdiri dari gunung dan laut ini dapat dikembangkan melalui pengkolaborasian antara olahraga dan wisata. Terlebih, alam Karimunjawa masih lestari dan menarik untuk dikunjungi.

Wiwit memerintahkan dinas terkait untuk melakukan branding dan promosi, serta mempelajari secara teknis untuk menggelar event olahraga tersebut.

Ia juga akan membuka peluang bagi para sponsor yang berminat menggelar Karimunjawa Run.

“Kita lihat di Bali ini menarik karena ada tari kecak yang digelar rutin untuk menarik turis. Di Karimunjawa ini kan juga ada, ayo kita coba hadirkan (pertunjukan seni budaya) itu,” ujarnya.

Menanggapi gagasan tersebut, Brian salah satu pegiat wisata mengaku beberapa kali telah menggelar event budaya bertajuk Karimunjawa Culture Festival dan Barikan Kubro.

Brian mengatakan bahwa ia dan kelompoknya telah melakukan sejumlah studi banding ke beberapa daerah wisata untuk menggelar event tersebut.

“Kendala kami ada di kostum, Karimunjawa ini ada 6 suku dan di event tersebut tiap-tiap suku bahkan harus bergantian,” ungkapnya.

Brian juga mendorong pemerintah daerah untuk membantu mempromosikan wisata budaya yang ada di Karimunjawa.

Sebab menurutnya sejumlah turis asing selalu antusias selama festival, namun karena promosi yang belum masif mengakibatkan pertumbuhan pengunjung festival tersebut belum signifikan.

Atas dorongan tersebut, Bupati Jepara berkomitmen akan membantu kendala tersebut dan memastikan promosi akan dilakukan secara masif melalui sejumlah platform media sosial.

Wiwit juga berkomitmen akan meningkatkan sumber daya manusia di sektor pariwisata Karimunjawa melalui sejumlah pelatihan, seperti pelatihan Bahasa Inggris, Tour Guide, dan Digital Marketing.

“Setelah lebaran nanti, saya akan bertemu dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas aktivasi Bandara Dewandaru dan penambahan kapal,” jelasnya.

Langkah tersebut segera ia ambil setelah mendengar keluhan para pelaku wisata yang mengatakan bahwa okupansi penginapan masih cukup banyak sedangkan transportasi ke Karimunjawa masih sangat terbatas.

Terkait maskapai penerbangan, ia mengatakan biaya pesawat masih cukup tinggi sehingga perlu ada komunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas opsi subsidi penerbangan ke Karimunjawa.

Wiwit juga mengajak para pelaku wisata untuk mempromosikan akan ada penerbangan menuju Karimunjawa. Ia juga mempersilakan para biro wisata untuk mencoba membuat opsi paket wisata via pesawat.

Orang nomor satu di Jepara itu juga akan mengajak perwakilan pelaku wisata saat beraudiensi ke Kementerian Perhubungan. Harapannya, Kementerian Perhubungan dapat mendengarkan secara langsung permasalahan dan masukan dari para pelaku pariwisata di Karimunjawa.

Bagikan: