DailyIndonesia.id, KUDUS – Bencana longsor kembali terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Jumat (17/1/2025) dini hari.

Tebing setinggi 25 meter dengan lebar kurang lebih 15 meter di Dukuh Gingsir, RT 01 RW 03 longsor hingga menutup akses jalan menuju permukiman Desa Rahtawu.

Diperkirakan longsor terjadi pukul 00.30 WIB Jumat dini hari. Namun material longsor baru bisa dievakuasi sepenuhnya pada pukul 10.30 WIB.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Munaji mengatakan, material longsor berupa tanah dan bebatuan menutup akses jalan menuju Rahtawu.

Pembersihan material longsor sudah dimulai sejak pagi hari untuk membuka akses kendaraan sepeda motor dan mobil. Puluhan petugas dan relawan penanggulangan bencana serta dua unit alat berat dikerahkan di lokasi.

Munaji menyebut, akses jalan mulai terbuka untuk sepeda motor pada pukul 08.00 WIB. Material longsor sepenuhnya berhasil dievakuasi pukul 10.30 WIB.

“Jenis tanah di Rahtawu ini adalah tanah regosol rentan longsor, terutama saat musim hujan. Dengan kolaborasi berbagai pihak, kami mulai bekerja sejak pagi untuk membuka akses jalan yang sempat tertutup,” terangnya.

Munaji memastikan tidak ada korban jiwa atau luka-luka atas peristiwa longsor yang terjadi.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat, utamanya di wilayah rawan terjadi bencana supaya tetap waspada. Terutama ketika turun hujan lebat disertai angin kencang.

“Saat hujan lebat, segera mencari tempat aman jika situasi memburuk. Baik saat bepergian maupun di rumah,” imbaunya.

Bupati Kudus terpilih, Samani Intakoris juga samlat mengecek langsung kondisi longsor do Desa Rahtawu.

Samani menilai, wilayah Desa Rahtawu memiliki potensi longsor yang tinggi  karena kondisi tebing curam dengan tingkat kemiringan lebih dari 45 derajat.

“Sejak saya di Dinas PUPR, wilayah ini (Rahtawu) memang mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal memperkuat area rawan longsor. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, karena longsor tidak hanya membawa tanah, juga material bebatuan yang berbahaya,” tuturnya.

 

Sumber: TribunJateng.com

Bagikan: