DailyIndonesia.id, KUDUS – Program revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Kudus ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024.

“Target selesai perbaikan untuk enam pasar, pada pekan ketiga bulan Desember 2024,” ungkap Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek perbaikan Pasar Jember, Senin (9/12/2024).

Ia mengungkapkan perbaikan pasar perlu dilanjutkan lagi pada tahun anggaran 2025. Pasalnya anggaran 2024 yang disediakan untuk perbaikan enam pasar masih kurang.

“Misal, perbaikan di Pasar Jember dengan anggaran Rp800 juta untuk perbaikan atap bangunan ternyata belum bisa memperbaiki semua atap, karena masih ada yang belum diperbaiki menyusul terbatasnya anggaran,” ujarnya.

Untuk itulah, kata dia, tahun depan harus ada kebijakan yang berpihak untuk menuntaskan program revitalisasi pasar tradisional karena masih ada yang belum selesai.

Anggaran untuk program revitalisasi di Pasar Jember, kata dia, tidak hanya untuk perbaikan atap bangunan, tetapi juga disediakan anggaran Rp146 juta untuk perbaikan jalan di sekitar pasar.

Ia berharap perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional mampu meningkatkan kenyamanan pembeli dan pedagang.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto menambahkan anggaran untuk revitalisasi delapan pasar sebesar Rp5,7 miliar.

Dari anggaran itu, kata dia, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp5,5 miliar untuk revitalisasi tujuh pasar.

Sedangkan satu pasar bersumber dari APBD Kudus 2024.

Kedelapan pasar tradisional tersebut, yakni Pasar Wates, Jember, Mijen, Bitingan, Kliwon, Ngembalrejo, dan Kalirejo. Lalu Pasar Baru yang diperbaiki dengan anggaran APBD 2024.

Revitalisasi tiap pasar pun berbeda sesuai kebutuhan. Ada yang diarahkan untuk perbaikan atap bangunan, ada yang digunakan untuk pembangunan los jualan, serta ada yang untuk peninggian guna menghindari genangan banjir.

Dari ketujuh pasar tersebut, anggaran terbesar untuk program revitalisasi Pasar Bitingan sebesar Rp2 miliar, sedangkan pasar lainnya bervariasi.

 

Sumber: ANTARA JATENG

Bagikan: