DailyIndonesia.id, KUDUS – Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Kudus rupanya masih jauh di bawah angka Jawa Tengah dan Nasional.

Hal ini diungkap Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie dalam Diskusi Literasi dengan tema Literasi Untuk Generasi Cerdas dan Indonesia Emas di Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu (30/11).

“Kami bertekad untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Mengingat hasil pengukuran tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat di Kudus pada tahun 2023 skornya hanya 51,19. Sedangkan nilai TGM di Jateng mencapai 71,31 dan Indonesia sebesar 66,77,” ujarnya. Dilansir dari ANTARA Jateng.

Ia mengungkapkan pengukuran TGM tersebut dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus berdasarkan panduan petunjuk teknis dari perpustakaan nasional.

Bahkan, katanya, indeks pengukuran literasi masyarakat (IPLM) Kabupaten Kudus masih di bawah indeks literasi nasional. Indeks literasi di Kudus hanya 64,43 atau kategori sedang, sementara IPLM Indonesia sebesar 69,42.

“Pengukuran IPLM tersebut dilakukan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2023,” ujarnya.

Ia menjelaskan, IPLM merupakan pengukuran terhadap upaya pemerintah dalam mengembangkan perpustakaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat.

Karenanya, Hasan mengungkapkan hasil kajian IPLM tersebut bisa menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan.

IPLM sendiri melingkupi beberapa indikator. Di antaranya pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi, ketercukupan tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat per hari, jumlah perpustakaan berstandar nasional perpustakaan, anggaran perpustakaan, serta keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi atau promosi.

Ia mengingatkan literasi menjadi kunci masyarakat berpengetahuan menuju Indonesia Emas 2045.

“Tentunya kita juga harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berpendidikan dan melek informasi, serta memperkuat daya saing melalui inovasi, kreativitas dan teknologi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan lain, Hasan mengungkapkan Pemkab Kudus mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp 10,6 miliar.

Dana ini diperuntukkan untuk pembangunan gedung perpustakaan daerah baru tahun depan di kawasan Balai Jagong.

“Setelah melalui proses perencanaan, termasuk Detail Engineering Design (DED) dan verifikasi, Alhamdulillah sertifikat DAK sudah diserahkan. Ini diharapkan menjadi legasi yang baik untuk meningkatkan literasi di Kudus,” ujar Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie.

Hasan menjelaskan Balai Jagong dipilih karena potensinya sebagai ruang publik.

Dengan begitu perpustakaan dapat menjadi pusat aktivitas masyarakat.

“Rencananya di lahan depan Pasar Baru yang luasnya sekitar 7 hektar. Gedung ini nantinya dirancang multifungsi, dapat digunakan untuk seminar dan berbagai kegiatan lain,” tambahnya.

Selain mendapatkan kucuran DAK fisik, Pemkab Kudus juga menerima dukungan koleksi buku dari Perpusnas.

Bagikan: