DailyIndonesia.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah memastikan tiga daerah di Jawa Tengah hanya memiliki paslon tunggal.
Hal ini mengakibatkan tiga daerah itu harus melawan kotak kosong pada Pilkada mendatang.
Melansir dari Kompas.com, ketiga daerah itu yakni Kabupaten Brebes, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Banyumas.
KPU sebenarnya sudah melakukan perpanjangan masa pendaftaran untuk memberi peluang pada calon paslon lain.
Mengacu pada peraturan Pasal 135 PKPU Nomor 10 tahun 2024, KPU bisa melakukan perpanjangan pendaftaran bila sampai batas akhir masa pendaftaran hanya ada satu pasangan calon kepala daerah yang mendaftar.
Namun hingga akhir tak ada calon peserta yang lolos.
“Update terakhir dari teman-teman tadi pagi, untuk Sukoharjo tidak ada paslon yang mendaftar,” kata Komisioner KPU Jateng, Muhammad Machruz, Kamis (5/9/2024) siang.
Sementara untuk Brebes dan Banyumas terdapat paslon yang mendaftar saat perpanjangan pendaftaran.
“Tapi setelah verifikasi terhadap dokumen persyaratan pencalonan dan dokumen syarat calon itu tidak memenuhi, sehingga dikembalikan kepada paslon yang daftar,” lanjutnya.
Maka dari itu, pihaknya memastikan ketiga daerah tersebut dalam Pilkada mendatang hanya ada pertarungan paslon tunggal melawan kolom atau kotak kosong.
“Bisa dipastikan seperti itu saat ini, kolom kosong, satu paslon, pemilihan kepala daerah dengan satu paslon,” tegasnya.
Meskipun hanya ada paslon tunggal, ia menjelaskan surat suara masih memuat dua kolom.
Satu kolom berisi foto pasangan calon ditetapkan oleh KPU. Lalu satu kolom kosong lainnya boleh dipilih oleh pemilih.
Pasangan calon tunggal itu baru menjadi kepala daerah terpilih jika meraih lebih dari 50 persen suara. Jika kurang dari itu, maka paslon itu tidak dinyatakan menang.
Selain di Jawa Tengah, paslon tunggal juga ditemui di banyak wilayah. Total ada 41 daerah di RI yang dalam Pilkada mendatang melawan kotak kosong.
Melansir dari tempo.co, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo turut mengomentari fenomena ini.
“Ya memang kenyataannya seperti itu. Kotak kosong pun ada proses demokrasinya,” kata Jokowi usai kunker ke Pasar Soponyono Rungkut, Surabaya, pada Jumat 6 September 2024.
Menurut Jokowi, kotak kosong adalah bagian dari demokrasi di masyarakat. Fenomena itu pun merupakan kenyataan yang harus diterima.
“Saya kira kenyataan demokrasinya di bawah seperti itu. Baik di kabupaten, kota, maupun provinsi,” ucap Jokowi.