
DailyIndonesia.id, JEPARA- Bupati Jepara Witiarso Utomo mengecam keras aksi predator seks yang dilakukan S (21) warga Kalinyamatan.
Pihaknya juga langsung melakukan langkah proaktif seiring terungkapnya kasus kekerasan seksual berbasis online dengan puluhan korban anak di bawah umur itu.
Beberapa hari lalu, saat ada informasi terkait hal itu, Mas Wiwit langsung menginstruksikan jajaran DP3AP2KB Kabupaten Jepara untuk melakukan pendataan dan pendampingan korban aksi kejahatan S.
Pendampingan juga dilakukan untuk orang tua korban agar punya cara pandang yang utuh terkait kasus ini, terlebih upaya pemulihan untuk masa depan anaknya.
“Korban yang jumlahnya 31 itu di Jateng dan daerah lainnya. Sejauh ini informasi dari Polda Jateng jumlah korban asal Jepara, lima anak. Dan yang sudah diinfo data atau identitasnya baru dua korban, yang tiga lainnya belum karena kasus ini masih dalam proses penyidikan,” kata Mas Wiwit didampingi Kepala DP3AP2KB Kabupaten Jepara, Muh Ali, Jumat (2/5/2025).
Terkait upaya pencegahan, Pemkab Jepara jauh-jauh hari sudah melakukan. Upaya edukasi, sosialisasi, pengawasan hingga perlindungan kepada para pelajar dan anak muda di Jepara terus digencarkan baik di lingkup sekolah maupun ruang-ruang lainnya.
Petugas DP3AP2KB menggandeng Duta Genre, karang taruna, OSIS dan elemen lainnya agar bersama-sama melakukan upaya pencegahan kasus kekerasan seksual ini.
“Jadi tidak hanya di kelas, karang taruna di tingkat desa juga kita ajak untuk sosialisasi dan edukasi terkait hal itu. Kalau penegakan hukum kita serahkan kepada pihak kepolisian, yang pasti kita tidak akan mentolerir praktik kekerasan seksual dengan dalih apapun,” ujarnya.
Mas Wiwit mengimbau berbagai elemen masyarakat agar punya kepekaan sosial agar kasus kekerasan seksual terlebih dengan korban anak bisa ditekan.
Jika ada aktivitas mencurigakan bisa dilaporkan kepada pihak berwenang baik aparat sipil atau Polri/TNI lingkup desa hingga kabupaten.
“Peran RT dan RW akan kita perkuat agar punya kepekaan terkait persoalan ini. Semisal tiap kali ada kumpulan RT bisa disampaikan pesan atau edukasi terkait hal itu,” tandasnya. (Afit)