
Daily Indonesia.id -JEPARA-Pelatihan berbasis kompetensi yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk masyarakat Jepara telah dibuka. Pelatihan ini dirancang khusus untuk memperluas keterampilan dan menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru bagi para pekerja di Jepara.
Kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Jepara melalui Diskopukmnakertrans, dibuka langsung Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar (Gus Hajar) yang berlangsung di Gedung Shima, Selasa (22/4/2025). Wakil Bupati menyerahkan alat pelatihan kepada para peserta secara simbolis.
Gus Hajar menyemangati para peserta pelatihan berbasis kompetensi dari DBHCHT. Perlu saya tekankan, pelatihan ini tidak hanya diarahkan agar Panjenengan menjadi tenaga kerja yang
siap pakai, tetapi lebih dari itu, sangat kami harapkan
mampu menjadi wirausahawan-wirausahawan baru, yang dapat menciptakan lapangan kerja di lingkungan masing-masing.
“Kami berharap, peserta pelatihan berbasis kompetensi dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat,”ujar Gus Hajar.
Kepala Diskopukmnakertrans Jepara, Samiadji mengatakan, upaya ini merupakan bagian konkret dari implementasi Program Jepara Karya, salah satu
program unggulan yang kami usung dalam visi misi, dengan menargetkan penciptaan 100.000 lebih lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan.
Dengan memperluas akses pelatihan dan sertifikasi melalui balai-balai latihan kerja, serta
mendorong pertumbuhan sektor wirausaha baru, kami ingin memastikan bahwa setiap warga Jepara memiliki peluang untuk berdaya, berkarya, dan mandiri secara ekonomi.
“Jangan hanya puas menjadi pencari kerja, tetapi jadilah pencipta kerja. Jadikan keterampilan sebagai akses untuk mandiri secara ekonomi dan turut
serta dalam menggerakkan roda pembangunan desa dan daerah,”terang Samiadji.
Lebih lanjut, Samiadji menjelaskan, Kita patut bersyukur bahwa angka pengangguran terbuka di Jepara saat ini termasuk salah satu yang
terendah di Jawa Tengah. Jika pada akhir tahun 2023 tercatat 3,35 persen, maka pada akhir 2024 turun lagi menjadi 3,34 persen.
Hal ini berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan, yaitu dari 6,61 persen menjadi 6,09 persen. Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana angka
tersebut terus bisa kita tekan lagi, dengan menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Semoga pelatihan ini membawa manfaat yang luas, memperkuat ekonomi rakyat, dan menjadi bagian dari langkah besar menuju Jepara yang lebih makmur
dan lebih unggul,”jelasnya.
Sebanyak 88 peserta akan dibekali keterampilan teknis sesuai kebutuhan Jenengan, dan tentu sesuai juga dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha.
Pelatihan terbagi dalam beberapa program kompetensi, dengan jumlah peserta berbeda-beda.
Demikian pula dengan jangka waktu pelatihannya, yakni
20 orang pelatihan Tour Guide dan 20 orang Kreator Digital yang diampu Bidang Nakertrans.
Lalu 48 orang diampu UPTD Balai Latihan kerja (BLK) Pecangaan yang terdiri dari pelatihan Menjahit, Tata Kecantikan Rambut, dan Servis Sepeda Motor Injeksi, masing-masing 16 orang.