Dailyindonesia.id -JEPARA- Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Jepara, pada Sabtu (19/04/2025).

Wamen Kebudayaan RI diterima Bupati Jepara Witiarso Utomo, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar, Ketua DPRD Kabupaten Jepara Agus Sutisna, Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Khoirul Cahyadi di Pendopo RA Kartini dan berkeliling di area Pendopo RA Kartini kompleks rumah dinas Bupati Jepara.

Giring Ganesha Djumaryo untuk pertama kalinya mengunjungi ruang pingitan RA Kartini, Ia tampak takjub dikamar pingitan RA Kartini seluas kurang lebih 12 meter persegi yang dulunya menjadi tempat RA Kartini selama 4,5 tahun dalam pingitan.

Wamen Kebudayaan RI
Wamen Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo di ruang pingitan RA Kartini Kabupaten Jepara didampingi Bupati Jepara, Wakil Bupati Jepara, Ketua DPRD Kabupaten Jepara

Setelah berkeliling di area kompleks rumah dinas Bupati Jepara, Wamen Kebudayaan RI disambut Tari Dewi Tri Sekti, yang di ciptakan Aris Setiasih, terinspirasi kepahlawanan tiga putri Jepara, yaitu Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA Kartini.

Bupati Jepara Witiarso Utomo dalam sambutannya menyampaikan RA Kartini melahirkan gagasan -gagasan besar untuk bangsa, khususnya masyarakat Jepara.

“Kartini membina perempuan dan pengrajin sehingga mampu menggerakkan kerajinan memiliki nilai ekonomi yang menjadi fondasi ekonomi kreatif.” ujarnya.

Masih menurut Mas Wiwit panggilan akrabnya, RA Kartini telah berhasil mengenalkan dan pasar di luar negeri untuk produk ukir, batik dan berbagai produk kerajinan rakyat yang semula hanya sebatas sebagai produk seni, berkembang menjadi industri kreatif bernilai tinggi.

Lebih lanjut, selain RA Kartini ada Pahlawan Nasional Jepara, yakni Ratu Kalinyamat yang penganugerahan gelar Pahlawan Nasionalnya di berikan oleh Presiden RI Ke 7 Joko Widodo pada tahun 2023.

Ratu Kalinyamat merupakan simbol nasionalisme maritim Nusantara, yang juga anti kolonialisme.

“Ratu Kalinyamat tidak hanya mengirim armada kapal perangnya untuk mengusir penjajah Portugis di Malaka, tetapi juga membangun Jepara menjadi pusat ilmu pertukangan dan ukir kayu dan industri galangan kapal terbesar pada masanya.” tuturnya.

Ia pun menegaskan pusat ilmu pertukangan dan ukir itulah yang saat ini menjadi identitas budaya serta motor penggerak ekonomi rakyat Jepara.” pungkasnya.

Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo menekankan tentang pentingnya ketahanan budaya asli Indonesia dari dominasi budaya Asing atau global.

“Kami berikan apresiasi pada Pemerintah Kabupaten Jepara yang telah menjadikan seni ukir sebagai muatan lokal kurikulum di sekolah -sekolah.

“Kementerian Kebudayaan RI pastinya mendukung yang menjadikan seni ukir sebagai kekayaan budaya tak benda dunia.” jelasnya.

Ia mengajak saling sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan RI dengan Pemerintah Kabupaten Jepara di bawah kepemimpinan Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar untuk mengembangkan budaya dan seni, berkesenian dalam kebudayaan dan berkebudayaan dalam kesenian menuju Jepara Makmur, Unggul, Lestari dan Religius (Mulus).

Diakhir sambutannya, Wamen Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo yang juga mantan vokalis band papan atas Indonesi, didaulat Mas Wiwit untuk bernyanyi, Ia pun menyanggupi dengan menyanyikan lagu ‘Laskar Pelangi’ di iring Aksara Band asal Jepara.

Bagikan: