
DailyIndonesia.id, JEPARA – Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso menyatakan apresiasi, penghargaan dan terima kasihnya atas kinerja seluruh anggota dalam rangkaian kegiatan pengamanan ‘Pesta Lomban’ di Kabupaten Jepara pada Senin (7/4/2025).
Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pengamanan pesta lomban tahun 2025 ini berjalan dengan baik, tertib dan kondusif.
“Hal ini tidak terlepas dari kesiapan dan kesigapan 513 personel gabungan yang terdiri TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Basarnas dan stakeholder lainnya,” ujar Kapolres Jepara AKBP Erick saat ditemui usai kegiatan pesta lomban di Pantai Kartini Jepara, Senin (7/4/2025).
Abituren Akpol 2004 ini juga berterimakasih kepada seluruh personel gabungan yang terlibat di dalam pengamanan ini.
“Terimakasih kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan, mulai dari penyembelihan hewan Kerbau, ziarah makam leluhur, pertunjukan wayang TPI Ujungbatu hingga pelarungan kepala kerbau ke laut,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menuturkan larung kepala kerbau bukan sekadar prosesi budaya, namun juga wujud syukur nelayan Jepara atas hasil laut yang telah menjadi sumber penghidupan mereka.
“Larungan ini bukan sekadar simbol, tapi juga filosofi maritim masyarakat Jepara,” jelas Mas Wiwit, sapaan bupati.
Tradisi ini telah tercatat sejak tahun 1868 dalam jurnal Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië, serta muncul dalam surat kabar Slompret Melajoe edisi Agustus 1893.
Dari masa ke masa, tradisi ini terus dilestarikan, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kabupaten Jepara.
“Laut adalah sahabat. Ia bukan untuk ditakuti, tetapi dihormati dan dijaga. Inilah bentuk sedekah laut, bentuk silaturahmi, dan wujud nyata rasa syukur kami,” sambungnya.
Mas Wiwit juga menambahkan, bahwa tradisi ini memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Ia berencana mengemas kegiatan larungan tahun depan dengan lebih meriah, melibatkan lebih banyak pelaku budaya dan pelaku pariwisata.
“Jepara, dengan lautnya yang kaya dan budayanya yang kuat, kembali membuktikan bahwa warisan leluhur bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dirayakan bersama,” tuturnya.
Di tengah arus modernisasi, menurut dia, lomban adalah pengingat bahwa identitas dan rasa syukur adalah dua hal yang tak boleh hilang dari jati diri bangsa.
Sebagai informasi, rombongan Bupati Jepara Witiarso Utomo, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso dan berbagai elemen lain yang hadir dalam kegiatan ini membawa sesaji kapal larung berisikan kepala kerbau dibawa berlayar dari TPI Ujungbatu sampai ke tengah laut Jepara.
Ratusan kapal nelayan pun mengikuti ke tengah laut.
Sesampainya di titik pelarungan, miniatur kapal berisi kepala kerbau dan sesaji dilepas ke laut.
Masyarakat pun langsung menceburkan diri untuk berebut kepala kerbau.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan Festival Kupat Lepet atau yang dikenal dengan sebutan Perang Kupat Lepet.
Sebanyak 4.000 kupat lepet yang ada di dua gunungan besar langsung diserbu masyarakat.