
DailyIndonesia.id, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menegaskan tidak ada upaya penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Simpang Tujuh Kudus.
“Ndak ada,” ucap Sam’ani, Jumat (25/4/2025), melansir dari Zonanews.id.
Ia menjelaskan, pihaknya berencana akan memprioritaskan area Simpang Tujuh Kudus untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) ber-KTP Kudus.
Rencana ini mencuat usai Wakil Bupati (Wabup) Kudus, Bellinda Birton menindaklanjuti laporan banyaknya PKL di area Simpang Tujuh yang bukan warga Kudus.
Melalui video unggahan di Instagram pribadi Bellinda Birton, @bellindabirton, pihaknya melakukan inspeksi terkait laporan adanya PKL non KTP Kudus.
Video itu pun memancing reaksi negatif dari netizen yang merasa tindakan tersebut mengkotak-kotakkan masyarakat. Ada pula netizen yang mempertanyakan jika masyarakat Kudus merasakan hal itu di kota lain.
Menanggapi hal ini, Sam’ani Intakoris menegaskan bahwa rencana itu bukan berarti mengusir mereka yang bukan warga Kudus.
Namun lebih memprioritaskan dan mengutamakan warga Kudus untuk menempatkan lapak di Simpang Tujuh.
“Itu yang diprioritaskan, kan saya dan Mbak Bellinda Bupati dan Wakil Bupati Kudus, apa salahnya memperhatikan warga Kudus,” ujar Bupati didampingi Wabup Bellinda.
“Bukan berarti kami mengusir lho ya, ndak (tidak). Tapi kalau mereka sudah lama di sini, mbok ber-KTP Kudus biar berkontribusi untuk Kabupaten Kudus,” tegas Bupati melanjutkan.
Ungkapan Sam’ani ink sesuai dengan Undang-undang nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 96 tahun 2018.
Disebutkan bahwa masyarakat yang telah bermukim atau berdomisili di suatu wilayah minimal 6 bulan wajib mendaftarkan diri untuk memiliki KTP elektronik (KTP-el) setempat.
Selain area Simpang Tujuh, Bupati-Wabup juga melakukan penertiban para PKL di zona merah berjualan di wilayah Kudus.
Seminggu ke depan, pihaknya akan mensosialisasikan rencana mereka untuk menertibkan PKL.
Termasuk harapan Sam’ani agar semua PKL wajib mengenakan clemek dan sarung tangan plastik saat berjualan.
“Biar bersih dan pelanggan juga sehat,” katanya.