
Daily Indonesia.id-JEPARA- Masuknya produk mebel dari luar negeri, terlebih Tiongkok ke pasar Indonesia menjadi perhatian jajaran HIMKI Jepara Raya. Pelaku usaha mebel dan ukir Jepara diingatkan agar melakukan berbagai langkah untuk menghadapi produk impor tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua HIMKI Jepara Raya Hidayat Hendra Sasmita saat kegiatan Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah DPD Himki Jepara Raya yang digelar di Lucca Ballroom, Bandengan, Selasa (22/4).
Bupati Witiarso Utomo, Wabup Ibnu Hajar, Pj Sekda Ary Bachtiar dan jajarannya hadir langsung dalam kegiatan bertajuk Revitalizinga Local Pride Bergerak Bersama Membawa Kembali Mebel dan Ukir Jepara Mendunia ini.
Hendra mengatakan saat ini usaha mebel dihadapkan dengan ketidakpastian ekosistem usaha internasional seiring adanya perang tarif antarnegara besar.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh pengurus HIMKI Jepara Raya untuk kolaborasi dan berbagi pengetahuan untuk menghadapi tantangan baru itu.
“Ini perlu kesiapan pelaku industri mebel. Terlebih saat ini pelaku mebel dari luar negeri terutama Tiongkok mulai masuk ke Indonesia. Kuncinya adalah efisiensi di bidang produksi dan keuangan,” ujar Hendra.

Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan sudah berkomunikasi dengan berbagai elemen, khususnya untuk menghadapi perang tarif ekspor. Menurutnya sudah ada solusi terkait hal itu.
“Ekspor mebel Jepara dalam 3 tahun terakhir memang mengalami kemunduran. Saat ini ada tantangan tarif resiprokal AS, tapi ini ada solusi. Semoga target ekspor kita sebesar 200 juta USD tetap bisa tercapai,” ujar Mas Wiwit.
Bupati menegaskan komitmennya mendukung geliat mebel dan ukir Jepara. Ia ingin membangkitkan lagi kejayaan mebel dan ukir Jepara.
Mas Wiwit memastikan pihaknya mendukung upaya HIMKI dan pelaku mebel Jepara agar produk unggulan asal Jepara ini tetap eksis dan lestari.
Di hadapan para pelaku usaha mebel, ia memastikan mendukung rencana HIMKI membangun gedung eksibisi. Lewat upaya ini, pameran mebel dan ukir Jepara bisa digelar sepanjang tahun.
“Kita dukung HIMKI punya gedung sendiri. Eksibisi tunggal silakan diajukan anggarannya akan kita support. Jika mau pameran di luar negeri juga siap dukung karena kita serius mendukung kemajuan mebel Jepara,” jelasnya.
Meski begitu, Mas Wiwit mengingatkan agar pelaku usaha ekspor mebel Jepara kompak. Menurutnya harga produk ekspor perlu ditata agar tidak saling menjatuhkan. Upaya itu dinilainya efektif untuk melawan “oknum perusak” yang bermain di pasar online.
“Jepara harus kompak, punya kualitas yang baik dan harga yang kompetitif. Mari kita ciptakan iklim kompetisi yang sehat di Jepara,”
“Saya ingin HIMKI bisa membawa perubahan, yang kemarin berjalan bagus bisa ditingkatkan. Kita pastikan apapun progam HIMKI akan di-support maksimal,” tandasnya.