DailyIndonesia.id, KUDUS – Warga Kudus dilarang menggunakan sound horeg dalam perayaan malam Takbiran.
Keputusan ini disepakati dalam maklumat bersama antara Polres Kudus dan tokoh agama dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah (MU), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic menegaskan, larangan ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama malam takbiran.
Pasalnya tahun lalu pihaknya mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait suara bising dari sound horeg.
Diketahui, gelaran takbir keliling di salah satu Kecamatan Undaan yang menggunakan sound horeg dan ogoh-ogoh juga menelan korban jiwa.
Karenanya tahun ini, pihaknya melakukan langkah antisipasi dengan mengeluarkan larangan.
Ia menjelaskan sebelumnya, Polres Kudus akan memberikan izin secara otomatis jika ada pengajuan untuk takbiran keliling.
Namun, dengan adanya maklumat ini, izin untuk penggunaan sound horeg di malam takbiran tidak akan dikeluarkan.
Meskipun sound horeg dilarang, Kapolres menegaskan, takbiran keliling tetap diperbolehkan.
“Takbiran adalah bagian dari syiar Islam. Kami tidak melarangnya, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu masyarakat. Menggunakan bedug atau alat musik dengan suara wajar masih diperbolehkan,” jelasnya.
Jika ada masyarakat yang tetap nekat menggunakan sound horeg, Polres Kudus akan melakukan evaluasi dan tindakan sesuai prosedur yang berlaku.
“Kalau sampai mengganggu ketertiban dan keamanan warga, kami tidak akan ragu untuk bertindak,” tegas Ronni.
Selain kepada peserta takbiran, Kapolres juga mengimbau para pemilik sound system agar mematuhi aturan ini.
Bahkan, ia menyarankan agar mereka mengembalikan uang muka (DP) jika sudah ada pemesanan sound horeg untuk acara takbiran.
“Kami harap semua pihak bisa memahami aturan ini. Jika sudah terlanjur menerima DP, sebaiknya dikembalikan demi menjaga ketertiban bersama,” ungkapnya.
Ronni berharap keputusan ini bisa dipatuhi oleh semua elemen masyarakat. Dengan begitu, malam takbiran tetap bisa berjalan dengan penuh kebersamaan tanpa ada keresahan.
“Kami ingin Ramadhan dan Idulfitri di Kudus berjalan dengan aman dan damai. Mari bersama-sama menjaga ketertiban demi kebaikan kita semua,” pungkasnya.
Sumber: Joglo Jateng





