
DailyIndonesia.id, JEPARA – Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar mengapresiasi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara atas kontribusi dan kolaborasi yang terjalin dengan pemerintah sampai saat ini.
Gus Wabup, yang dalam struktur organisasi PMI juga menjabat sebagai pembina berharap PMI bisa ikut membimbingnya untuk mengabdi lebih optimal.
“Kami masih baru menjabat, jadi mohon arahan dan bimbingannya agar kami bisa lebih optimal dalam mengabdi kepada masyarakat,” ujar Gus Wabup.
Hal ini ia sampaikan saat menerima kunjungan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara di ruang kerjanya, Selasa (11/3/2025).
Ia menegaskan bahwa PMI akan terus berperan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat Jepara.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Jepara, Sutejo S. Sumarto, menegaskan komitmen PMI dalam menjalankan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah Kabupaten Jepara, termasuk daerah terpencil seperti Pulau Nyamuk dan Karimunjawa.
“PMI Kabupaten Jepara dan seluruh Indonesia siap melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kami sudah memiliki akses hingga ke pelosok daerah,” ujarnya.
Sutejo juga mengungkapkan rasa bangganya karena PMI Kabupaten Jepara telah meraih akreditasi paripurna, yang menandakan bahwa produksi darah di daerah ini telah memenuhi standar yang berlaku.
“Ke depan, PMI diharapkan dapat memproduksi darah dengan standar Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB), sehingga fasilitas dan persyaratan yang lebih ketat harus dipenuhi,” jelasnya.
Namun demikian, Sutejo menggarisbawahi sejumlah tantangan yang masih dihadapi PMI Kabupaten Jepara, terutama dalam hal kemandirian infrastruktur.
Hingga saat ini, PMI masih bergantung pada bantuan pemerintah daerah dan OPD dalam penyediaan gedung, mobil ambulans, fasilitas alat, serta sumber daya manusia.
“Kami berharap dukungan dari pemerintah terus berlanjut, terutama dalam meningkatkan kualitas pengolahan darah sesuai standar CPOB” harapnya.
Usai pertemuan, Gus Wabup melanjutkan kunjungan ke Unit Transfusi Darah (UTD) untuk meninjau langsung proses pengambilan, pengolahan, pendistribusian darah, serta penanganan limbah B3.
Dalam kesempatan tersebut, dibahas pula rencana agar kantor PMI dan UTD dapat berada dalam satu lokasi demi efisiensi layanan ke depan. (Adv)