
DailyIndonesia.id – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Provinsi Jawa Tengah Agung Hariyadi mengatakan Karimunjawa akan menjadi pintu masuk wisatawan ke Jawa Tengah.
“Jawa Tengah itu sangat luas dan jumlah daya tarik wisata banyak sekali, sehingga masyarakat akan mengalami kesulitan, mau kemana dulu. Maka dari itu kita tawarkan pintu masuknya adalah lewat Karimunjawa,” ucapnya usai Launching Jawa Tengah Calendar of Event 2025 di Radjawali Semarang Cultural Center, Rabu (11/12/2024).
Menurut Agung, Karimunjawa merupakan wisata bahari yang tidak kalah dengan wisata bahari lain yang ada di Indonesia. Karenanya, kawasan wisata satu ini harus makin dikenalkan.
“Kita perkenalkan kepada masyarakat baik domestik maupun mancanegara, Karimunjawa sebagai pintu masuk wisata di Jawa Tengah” jelasnya.
Target pasar Karimunjawa kata Agung, adalah wisatawan mancanegara. Pasalnya hingga saat ini kunjungan wisatawan mancanegara di sana masih sedikit.
“Wisatawan mancanegara di sana masih sedikit masih ratusan,” ucapnya.
Sedangkan untuk wisatawan domestik yang berkunjung ke Karimunjawa bisa sebanyak 4000 wisatawan perminggu.
Ia memastikan Pemprov Jateng akan membuka akses perjalanan udara untuk Karimunjawa.
“Harapannya dengan kita menambah transportasi udara akan ada penguatan kunjungan dari wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Pihaknya telah melakukan kerjasama dengan pemerintah Bali dan biro perjalanan dapat mendatangkan tamunya di Jawa Tengah khususnya di Karimunjawa.
Bahkan menurutnya mulai April 2025 akan ada rute penerbangan dari Yogyakarta – Karimunjawa dan rute Jakarta – Karimunjawa.
“Maskapai Fly Jaya itu nanti April 2025 insyaallah akan membuka penerbangan dari Yogya – Karimunjawa dan dari Halim – Karimunjawa. Kapasitas masih 70 penumpang,” ungkapnya.
Ketua Komisi B DPRD provinsi Jateng Sri Hartini menyatakan mendukung apapun yang menjadi program baik dari semua dinas.
“Bila perlu kita mengkomunikasikan dengan kementerian,” katanya.
Pariwisata Jawa Tengah jelas Sri Hartini, harus diangkat dan dikembangkan secara maksimal.
“Agar wisatanya tidak ke mal, jadi harus dibuat semenarik mungkin, saya setuju dengan program-program beliau (kepala Dinporapar) wisata harus disupport,” pungkasnya.
sumber: RRI