
DailyIndonesia.id, KUDUS – Masyarakat Kabupaten Kudus antusias datang ke Gerakan Pasar Murah pada Jumat (7/3/2025).
Mereka mulai memadati depan kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus sedsri pagi untuk mengantre mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dari pasaran.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang hadir dengan Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton memastikan semua komoditas yang dijual lebih murah.
“Alhamdulillah, antusias warga bagus. Di sini sudah kami cek harganya masih di bawah standar harga pasar,” ucapnya.
Bulan ini, Gerakan Pasar Murah akan digelar 3 kali di 3 lokasi berbeda. Minggu pertama di halaman Dinas Pertanian dan Pangan. Lalu minggu kedua di halaman Kantor Kecamatan Kaliwungu dan minggu ketiga di halaman Kantor Kecamatan Jekulo.
Pelaksanaannya pun sudah dipertimbangkan sehingga tidak mengganggu pasar lain.
“Sudah dikomunikasikan biar tidak terlalu banyak sehingga pasar lain tidak terganggu,” lanjutnya.
Sam’ani mengaku ada kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) pada beberapa komoditas. Namun ia menilai kenaikannya masih normal. Terlebih permintaan masyarakat Kudus untuk persiapan lebaran juga meningkat.
“Memang ada kenaikan harga, tapi masih wajar,” ucapnya.
Pihaknya juga mengantisipasi inflasi bulan Maret akibat kenaikan harga dan kebutuhan masyarakat jelang lebaran. Setelah pada Februari kemaren mengalami deflasi karena adanya diskon token listrik.
“Kami mengantisipasi inflasi karena memang kebutuhan dan permintaan masyarakat yang meningkat. Tapi kami pastikan stok sembako aman,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo menjelaskan terdapat 40 pelaku usaha yang terlibat dalam Gerakan Pangan Murah. Namun beras dan gula masih jadi yang paling diserbu.
“Yang diserbu warga beras dan gula. Sebab selisih harga di pasar berkisar 2-3 ribu rupiah,” ungkapnya.
Bulog menyediakan 2 ton beras, sementara dari Gerakan Pangan Murah (GPM) menyediakan 3,5 ton beras.
Masyarakat berbondong-bondong antre sejak pukul 06.30 WIB. Bahkan, warga sengaja datang dari luar Kecamatan Kota untuk membeli beras di GPM.
“Warga antusias ya, banyak yang dari sekitar Kecamatan Kota. Tapi banyak juga yang dari kecamatan lain,” urainya.
Salah satu warga Desa Panjang yang hadir, Nur Indah, mengungkapkan sengaja datang untuk membeli sembako dengan harga murah. Ia membeli beras, telur, dan minyak untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Indah menuturkan selisih harga telur sekitar 2 ribu rupiah lebih murah daripada di pasar.
“Harga sembako saat Ramadan kebanyakan pada naik. Alhamdulillah tadi beli beras, telur, dan minyak harganya lebih murah,” tandasnya.