
DailyIndonesia.id – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah melonjak dari 2.660 ekor ternak menjadi 3.968 hewan ternak dalam beberapa hari.
Menanggapi situasi ini Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, meminta seluruh kepala daerah maupun kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menjaga lalu lintas hewan ternak.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah menyebutkan dari jumlah ternak terpapar PMK tersebut, sebanyak 482 ekor ternak sudah sembuh, 89 ekor dipotong paksa, dan 154 ekor mati serta sisanya 3.243 ekor masih penanganan kuratif melalui pengobatan, terapi antibiotic dan pemberian multivitamin.
“Kami minta kepada para kepala daerah, kepala OPD terkait harus betul-betul menjaga perlintasan hewan ternak baik perbatasan provinsi maupun antar kabupaten,” kata Nana Sudjana di Semarang, Selasa, 14 Januari 2024.
Selain itu, ia meminta para petugas meningkatkan pengawasan kandang di daerah, kecamatan dan desa masing-masing. Termasuk mengecek hewan ternak, sehingga jika ada ternak terindikasi tertular PMK bisa langsung mendapat penanganan.
Mengatasi PMK ini, Kementerian Pertanian bakal mengalokasikan 200.000 dosis vaksin untuk Jateng. Didistribusikan secara bertahap dalam 3 bulan yakni Januari, Februari dan Maret.
Dilansir RRI, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan), Hariyanta Nugraha menyebut vaksinasi tahap pertama telah tiba pada Senin (13/1/2025).
“Tahap pertama mendapatkan 40 ribu dosis, dan mulai hari ini teman-teman kabupaten kota sudah bisa mengambil vaksin pada bulan januari. Kemudian bulan februari kita akan mendapat lagi 120 ribu dosis, Maret 40 ribu dosis, total 200 ribu dosis,” ujarnya pada RRI, Selasa (14/1/2025).
Nantinya, vaksinasi dosis kedua akan diulang pada pertengahan tahun.
“Nanti kita akan mendapat 200 ribu dosis lagi, dipertengahan tahun untuk vaksin ulangan,” tandasnya.
Menurutnya, vaksin masal ini akan didistribusikan di 35 kabupaten/kota. Ia meminta para peternak mensukseskan program vaksinasi ini untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Kalau kita pingin mempunyai herd immunity untuk ternak maka harus dilakukan secara cepat dan banyak. Kalau tidak serentak nanti tidak bisa menghasilkan herd immunity,” terangnya.
Adapun, beberapa kriteria hewan ternak yang layak divaksin yakni wajib sehat, umur minimal 3 bulan dan tidak kondisi bunting.