DailyIndonesia, JEPARA – Seorang pemuda di Jepara nekat membuat laporan kepolisian palsu menjadi korban pembegalan sehingga kehilangan uang Rp45 juta.
Padahal aslinya ia menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan Bank BRI.
Sugiyanto, warga Desa Batugede, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melakukan aksi nekat itu lantaran khawatir akan dimarahi keluarga.
Pasalnya uang yang hilang itu rencananya akan digunakan untuk biaya umrah mertua.
Sayangnya kebohongan Sugiyanto tidak bertahan lama, kepolisian segera mengendus kejanggalan dari laporannya.
Kapolsek Nalumsari AKP Agus Umar menjelaskan, dalam laporan yang dibuat, Sugiyanto mengaku dibegal pada Selasa, 19 November 2024, sekira pukul 03.45 WIB.
Sugiyanto mengaku dibegal empat orang saat perjalanan dari daerah Sreni menuju ke Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari.
Ia menuturkan para pelaku merampas uang Rp2 juta dalam tasnya.
Di hadapan polisi, Sugiyanto juga mengaku dipukul pada bagian tengkuk atau leher belakang.
Namun, Sugiyanto melapor ke polisi pada pukul 11.00 WIB.
“Karena laporan, akhirnya kan tetap kita tindaklanjuti,” ucap Agus.
Selain itu, rupa-rupanya Sugiyanto juga menolak pemeriksaan dari dokter.
“Akhirnya, kemarin (Senin, 2/12/2024), waktu kami mintai keterangan lagi, ngaku kalau ternyata ketipu,” kata Agus, Selasa.
Ia menuturkan, kepolisian sudah mendapati kejanggalan saat memeriksa TKP.
“Waktu cek TKP, sebenarnya sudah mulai curiga karena tidak ada (bekas) apa-apa. Bekas motor jatuh atau kayu yang digunakan buat mukul, tidak ada,” tuturnya.
Setelah pengakuan Sugiyanto, Agus memberi sanksi berupa membuat video pernyataan dan wajib lapor.
“Dengan ini, saya membuat klarifikasi bahwa laporan saya ke Polsek Nalumsari atas perkara pencurian dan kekerasan, bahwa berita (laporan) tersebut sebenarnya palsu,” kata Sugiyanto, Selasa (3/12/2024).
Ia mengaku nekat membuat laporan itu lantaran takit kena marah sang istri dan mertua.
“Karena saya takut dengan istri dan keluarga, kemudian saya mengarang cerita,” ujarnya.
Sumber: TribunBanyumas.com
