
DailyIndonesia.id, JEPARA – Saat ini Kabupaten Jepara sudah memilik 24 desa wisata. Namun dari jumlah itu, baru satu desa yang menjadi desa wisata berkembang. Yakni Desa Plajan di Kecamatan Pakis Aji.
Sementara 23 desa lainnya masih menjadi desa wisata rintisan.
Kepala Dinas Parwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Moh Eko Udyyono mengatakan, sebenarnya pihaknya telah mengusulkan empat desa untuk menjadi desa wisata berkembang.
“Keempat desa tersebut meliputi Desa Tegalsambi, Petekeyan, Troso, dan Plajan. Namun, yang disetujui baru Desa Plajan,” katanya.
Menurut Eko, penetapan Desa Plajan menjadi desa wisata berkembang lantaran memiliki paket wisata. Seperti halnya Akar Seribu, Goa Sakti, hingga Gong Perdamaian Dunia.
Paket wisata inilah yang membedakan antara desa wisata dan wisata desa.
Eko melanjutkan, perbedaannya, jika wisata desa hanya menjual tiket. Lain halnya dengan desa wisata yang harus bisa menjual paket untuk menikmati objek wisata di desanya.
“Kalau sudah ditetapkan sebagai Desa wisata, seyogyanya bisa memiliki paket wisata,” ucapnya.
Seperti, melakukan trip kegiatan budaya atau kegiatan lain sesuai potensi desa yang ada.
“Misal menanam padi, latihan menari, menenun, gamelan, atau kegiatan tradisional lainnya. Jadi wisatawan tertarik untuk mengunjunginya,” ungkapnya.
Untuk menambah desa wisata berkembang, kata Eko, perlu peningkatan sumber daya masyarakat.
Karena itu, pihaknya akan melakukan pembinaan melalui pelatihan, seminar, dan lainnya.
Harapannya desa wisata yang masih berstatus rintisan bisa berkembang.
“Kegiatan itu nantinya, bertujuan agar masyarakat setempat siap untuk membuat paket-paket maupun karya ekonomi kreatif,” pungkasnya.
sumber: Joglo Jateng