DailyIndonesia.id, JEPARA – Kunjungan wisata di Kabupaten Jepara masih relatif sepi usai terpaan pandemi lalu. Untuk mendongkrak sektor wisata, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pun melakukan berbagai inovasi.

Salah satunya dengan menggagas festival lampion di bibir pantai.

“Sedang kami bahas, rencana setidaknya ada seribu lampion yang di buat untuk menyedot wisatawan,” ungkap Kepala Dnias Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Moh Eko Udyyono. Dilansir Radar Kudus, Senin (17/6/2024).

Namun Eko belum bisa memastikan kapan terselanggaranya festival lampion itu. Ia hanya bisa menyebut penyelenggaraannya sebelum Pilkada serentak pada November.

“Masih dibahas seperti bahan apa yang akan digunakan untuk membuat lampion. Karena rencananya akan diterbangkan dari bibir pantai. Sehingga kalau jatuh ke laut bisa terurai tidak mencemari dan membahayakan ekosistem yang ada,” jelasnya.

Eko mengaku kunjungan wisatawan di Jepara masih relatif sepi sejak masa pandemi lalu. “Penurunan pengunjung wisata memang mulai terjadi sejak pandemi. Selain itu juga muncul banyak destinasi wisata anyar yang menjadi pilihan wisatawan,” ujarnya.

Setelah pandemi, kunjungan wisata terpengaruhi bencana banjir beberapa waktu lalu di Demak, Grobogan, dan Kudus. Bahkan terjadi penurunan tren berwisata.

Penuruanan ini hingga penerimaan sektor wisata meleset dari target. “Bulan April-Mei yang biasanya wisatawan berdesakan masuk ke Bandengan pun tampak sepi. Target dapat Rp 1,5 miliar hanya dapat Rp 800 jutaan,” katanya.

Ia menambahkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jepara sektor pariwisata turut terpengaruh. Pada Juni ini baru mencapai Rp 2,2 miliar dari target Rp5,7 miliar pada tahun 2024 ini.

Sementara pada tahun 2023 lalu PAD hanya sampai Rp 3,4 miliar dari target Rp 5,5 miliar.

“Dulu retribusi ditarik dari Sabtu-Minggu. Sekarang dari Senin-Minggu berbayar sehingga optimis dapat mencapai target yang ada,” pungkasnya.

Bagikan: