DailyIndonesia.id, KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) resmi bergabung dengan 15 perguruan tinggi swasta lain di Jateng yang mendapat akreditasi tertinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Capaian Akreditasi Unggul ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT Nomor 2727/SK/BAN-PT/Ak/PT/IX/2025, yang berlaku sejak 16 September 2025 hingga 16 September 2030.

Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si., mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian ini.

“Alhamdulillah, Universitas Muria Kudus telah mendapatkan pengakuan tertinggi berupa Akreditasi Unggul. Capaian ini adalah buah kerja keras seluruh sivitas akademika, dukungan alumni, mitra, serta masyarakat luas,” ucapnya.

Ia menilai lewat capaian ini, UMK semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu universitas unggulan yang fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga menanamkan nilai-nilai karakter dan kebudayaan.

“Lebih dari sekadar pengakuan, Akreditasi Unggul ini menjadi amanah sekaligus tantangan bagi UMK untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta daya saing di tingkat nasional dan internasional,” tutur Rektor, Jum’at (19/09/2025).

Prof. Darsono berharap capaian ini semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada UMK, sekaligus menjadi motivasi untuk terus melahirkan lulusan yang unggul, inovatif, berdaya saing global, dan tetap berakar pada kearifan lokal.

Sementara berdasarkan laman resmi PDDIKTI, ini adalah 16 Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi Unggul di Jawa Tengah: Universitas Muria Kudus, Universitas Muhammadiyah Surakarta,Universitas Dian Nuswantoro.

Lalu Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Islam Sultan Agung.

Selanjutnya, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Wahid Hasyim, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Semarang, Universitas Sains Alqur’an, Universitas Duta Bangsa Surakarta.

Kemudian Universitas Pekalongan, dan Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang.

Bagikan: