DailyIndonesia.id – Presiden Prabowo memerintahkan Kapolri Jendral Listyo Sigit untuk menaikkan pangkat polisi yang terluka akibat kericuhan beberapa hari terakhir.

Arahan tersebut Prabowo utarakan langsung selepas menjenguk polisi yang cedera di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Prabowo meminta agar semua anggota tersebut nantinya diberi kenaikan pangkat luar biasa.

“Semua petugas dinaikin pangkat, dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan, membela negara, membela rakyat menghadapi anasir-anasir,” jelas Prabowo dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden (01/09).

Prabowo menegaskan bahwa demontran yang baik memang harus dilindungi oleh aparat. Menurutnya, hak menyampaikan pendapat telah dijamin dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

“Kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus dilindungi, hak menyampaikan pendapat dijamin oleh undang-undang, tapi ada ketentuannya, demonstrasinya harus damai, harus sesuai undang-undang,” tegas Prabowo.

Prabowo menyebutkan bahwa demontrasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Undang-Undang.

“Jadi undang-undang mengatakan kalau mau demonstrasi harus minta izin dan izin harus dikasih dan berhentinya 18.00,” ujarnya.

Selain itu, Prabowo juga mendapatkan kabar ada pihak-pihak tertentu yang memang sengaja ingin melakukan pembakaran di tengah aksi massa. Prabowo menyebut imbas dari kejadian tersebut, banyak polisi yang terkena luka bakar.

“Di berbagai tempat saya dapat laporan datang truk-truk di situ ada petasan-petasan yang besar dan ini anggota banyak kena petasan, ada yang terbakar leher, ada paha, kebanyakan laki-laki terbakar alat vitalnya, ini menurut saya sudah perusuh, niatnya bakar,” ujarnya.

Prabowo mengatakan, sebagai kepala negara, dia merasa prihatin atas peristiwa kericuhan yang juga memakan korban dari aparat kepolisian. Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas pengorbanan yang diberikan oleh aparat kepolisian untuk menjaga keamanan negara.

“Saya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan saya merasa harus menengok mereka, keluarga mereka, orang tua mereka, anak mereka ada di situ,” tambahnya.

(Ahmat Saiful)

Bagikan: