DailyIndonesia.id, KUDUS – Sekitar 28 mahasiswa anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Kudus datang ke Pendopo Kabupaten pada Kamis (4/9) untuk melakukan audiensi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Auduensi ini sebagai pengganti dari demo yang dibatalkan mereka.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Dandim, dan Kapolres Kudus.

Koordinator Lapangan, Muhammad Arya Luqmansyah, menjelaskan aspirasi yang mereka sampaikan meliputi isu daerah hingga nasional.

Salah satunya, menuntut adanya reformasi di tubuh Polri.

Pihaknya menilai peristiwa meninggalnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan Brimob menjadi alarm untuk menghentikan tindakan represif aparat.

Selain itu, tindakan aparat yang tidak pantas sudah memicu amarah masyarakat bertindak sejauh ini.

Kemudian, pihaknya menyuarakan aspirasi agar DPR RI diisi oleh orang yang berkompeten.

HMI juga turut menyuarakan perihal penetapan RUU Perampasan Aset yang mendesak untuk disahkan.

”Pemkab harus menyampaikan aspirasi kami ke pemerintah pusat, harus ada reformasi di Polri dan DPR RI,” terangnya.

Sementara untuk isu lokal, HMI menyoroti isu penyimpangan seksual yang sempat mencuat di Kudus beberapa waktu lalu. Juga mengkritisi kerusakan infrastruktur daerah, seperti trotoar, jalan, dan taman.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kudus bersama jajaran Forkopimda berjanji akan menyampaikan aspirasi HMI Kudus.

“Sebagai bupati, saya berjanji akan berusaha merealisasikan tuntutan yang telah disampaikan,” ujar Sam’ani Intakoris.

 

Sumber: SuaraBaru.id

Bagikan: