
DailyIndonesia.id, PATI – Pasca keputusan dan pernyataan kontroversial Bupati Pati Sudewo terkait kebijakan kenaikan pajak PBB 250 persen yang kini dibatalkan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi berharap peristiwa ini bisa dijadikan pelajaran.
Pihaknya mewanti-wanti agar seluruh bupati dan walikota di Jawa Tengah lebih sopan dan santun dalam mendengar aspirasi rakyat.
“Itu harus dijadikan pelajaran bagi bupati untuk tidak bersifat arogan. Kita harus lebih soft, lebih menghargai, lebih sopan, lebih santun, dalam rangka mendengar aspirasi masyarakat dan dari mana saja,” kata Ahmad Luthfi di sela-sela kegiatan, Sabtu (9/8/2025). Dilansir beritasatu.
Sebelumnya, keputusan Bupati Pati Sudewo menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) hingga 250% memancing kemarahan masyarakat Pati.
Situasi mulai memanas hingga memancing perhatian publik nasional usai Satpol PP Pati membawa donasi yang digalang oleh aliansi Masyarakat Pati Bersatu, meski akhirnya dikembalikan untuk mencegah bentrok lebih parah. Aksi itu kemudian direspon lebih luas oleh masyarakat Pati hingga donasi menggunung.
Di samping itu, pernyataan Bupati Pati yang menantang demo 50 ribu orang juga jadi pusat kontroversi.
Melihat situasi dan kondisi yang semakin memanas, Gubernur Ahmad Luthfi kemudian memberikan rekomendasi agar bupati Pati untuk segera mencabut kebijakan yang dimaksud.
Sampai akhirnya Bupati Pati menyampaikan kepada publik tentang pencabutan kebijakan itu.
“Kami menyampaikan bahwa mencermati perkembangan situasi dari kondisi dan mengakomodir aspirasi yang berkembang saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB PP sebesar 250 persen saya batalkan,” jelas Bupati Pati Sudewo saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (8/8/2025), dilansir DetikJateng