DailyIndonesia.id- JEPARA – Djoko Tjahyo Purnomo pengamat kebijakan publik Jepara mengapresiasi tentang Kabupaten Jepara terus memantapkan diri sebagai daerah dengan iklim investasi terbaik di Jawa Tengah. Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah daerah menggelar forum dialog bersama investor Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Pendopo Kartini pada Rabu (12/3/2025). Acara ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha guna mendorong pertumbuhan ekonomi serta pembangunan infrastruktur strategis.

Bupati Jepara H. Witiarso Utomo, yang akrab disapa Mas Wiwit, memimpin langsung dialog ini. Turut hadir jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah Edy Sujatmiko, serta pejabat teras Pemkab Jepara. Dalam kesempatan tersebut, Sekda Edy Sujatmiko melaporkan bahwa saat ini Jepara memiliki 314 PMA yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah. Ia menekankan bahwa forum ini merupakan inisiatif Bupati untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dan pengusaha.

“Visi kami adalah ‘OTW Jepara Mulus,’ yang mencakup berbagai aspek pembangunan, termasuk ekonomi. Dengan komunikasi yang baik, kendala dalam investasi bisa diselesaikan sejak dini sebelum menjadi persoalan besar,” ujar Mas Wiwit dalam sambutannya.

Tantangan dan Masukan dari Pengusaha

Sejumlah pengusaha yang hadir dalam forum ini menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan bisnis di Jepara. Perwakilan PT Wanxinda Travel Goods, misalnya, mengusulkan pembangunan pelabuhan guna menekan biaya logistik. Sementara itu, PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia – Jepara Factory (SAMI JF) menyoroti kebutuhan infrastruktur yang lebih baik agar distribusi dan ekspansi usaha semakin efisien.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Wiwit mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah merancang pembangunan pelabuhan di wilayah Balong. Lokasi ini dipilih karena dinilai strategis dan dapat melayani empat kabupaten sekaligus, yaitu Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang. Namun, realisasi proyek ini masih bergantung pada ketersediaan investor.

“Kami sedang mencari investor yang tertarik untuk membentuk konsorsium dalam proyek ini. Jika ada yang berminat, mari kita bahas lebih lanjut,” kata Bupati Wiwit.

Selain infrastruktur, isu Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) juga menjadi perhatian. Perwakilan PT Parkland World Indonesia Jepara mempertanyakan mekanisme penetapan upah tahun depan. Menjawab hal ini, Bupati menegaskan bahwa pemerintah telah memfasilitasi komunikasi antara pengusaha dan serikat pekerja sejak awal tahun.

“Dialog yang rutin antara pengusaha dan pekerja sangat penting. Dengan begitu, permasalahan kecil bisa segera diselesaikan sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” tegasnya.

Dukungan Dunia Usaha terhadap Program Sosial

Selain membahas investasi dan infrastruktur, pemerintah daerah juga mendorong keterlibatan pengusaha dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memastikan anak-anak di Jepara mendapatkan asupan gizi yang cukup.

“Saya berharap program MBG di Jepara dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik dengan dukungan dari para pengusaha,” ujar Mas Wiwit.

Jepara Terbuka bagi Investasi

Sebagai penutup, Bupati menegaskan bahwa Jepara terbuka bagi investasi dan siap berkolaborasi dengan dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia berharap forum dialog ini menjadi langkah awal untuk membangun hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan pengusaha, demi kesejahteraan masyarakat Jepara.

“Pemerintah berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif. Kami ingin memastikan bahwa setiap pengusaha yang berinvestasi di Jepara merasa didukung dan mendapatkan solusi atas kendala yang mereka hadapi,” pungkasnya.

Dengan adanya dialog yang berkelanjutan, Jepara semakin optimistis dapat menjadi pusat investasi unggulan di Jawa Tengah. Pemerintah berharap, kerja sama erat antara pemerintah dan pengusaha dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat Bumi Kartini.

Bagikan: