
DailyIndonesia.id, JAKARTA – Bupati Jepara H. Witiarso Utomo melakukan serangkaian kunjungan kerja dan bertemu sejumlah tokoh penting di Jakarta.
Usai bertemu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan menghadiri Indonesia Furniture Expo (IFEX) 2025, Wiwit sapaan akrab H. Witiarso Utomo lanjut bertemu dengan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di ruang kerjanya, di Gedung Nusantara III DPR RI, pada Jumat, (7/3/2025).
Dirinya didampingi Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno, Ketua Komisi C Nurhidayat, Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini, Asisten II Sekda Jepara Hery Yulianto, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ary Bachtiar.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan rasa kepeduliannya terhadap pelestarian seni ukir Jepara.
“Kami memohon kesediaan Ibu Lestari Moerdijat untuk membantu dan mendorong agar seni ukir Jepara ini menjadi warisan budaya dunia lewat UNESCO,” ungkap Wiwit.
Menurut Wiwit, Lestari Moerdijat merespon positif upaya tersebut dan akan mendukung penuh keinginan Pemerintah Kabupaten Jepara.
Sejauh ini, lanjutnya Wakil Ketua MPR RI juga telah melakukan sejumlah upaya agar seni ukir Jepara dapat ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
Dirinya berharap dengan sinergitas ini, keinginan tersebut dapat mudah terealisasi. Wiwit juga mengaku siap untuk membantu materi dan bahan apa saja yang diperlukan guna memenuhi persyaratan dari UNESCO.
“Pengrajin ukir itu beda dengan pekerja di pabrikan, yang jelas mengenai BPJS dan penggajiannya. Untuk itu kami akan berupaya untuk mengambil kebijakan agar kesejahteraan pengukir tercukupi,” tandasnya.
Kepada Lestari, ia menyampaikan akan mengambil langkah untuk memperhatikan kesejahteraan pengukir.
Salah satunya adalah pemberian BPJS Ketenagakerjaan gratis yang sepenuhnya akan dibayarkan oleh Pemkab Jepara kepada para pengukir.
Di samping itu, dirinya juga akan memperhatikan nasib keluarga pengukir dengan memberikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada anak para pekerja ukir.
“Dengan beasiswa ini saya harap dapat membantu pendidikan anak pengukir. Apalagi kalau mereka dapat bersekolah di jurusan ukir sehingga dapat melanjutkan dan melestarikan seni ukir Jepara,” ucap Wiwit.
Ia memerintahkan agar Jepara dan seni ukir dapat di re-branding sehingga memunculkan nilai ekonomi yang baru dan meningkat.
“Kami akan pikirkan stimulan-stimulan agar para milenial dan gen z ini mau untuk meneruskan warisan nenek moyang kita. Prestise sebagai pengukir ini harus ada, agar tidak dipandang sebelah mata,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Wiwit juga menyampaikan undangan pameran Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) kepada Lestari Moerdijat.
“Bu Lestari mengatakan akan hadir pribadi pada pameran mebel tersebut,” imbuhnya. (Adv)