DailyIndonesia.id, KUDUS – Komisi D DPRD Kudus melakukan inspeksi dadakan (sidak) pembangunan kolam renang di kompleks GOR Wergu Wetan pada Selasa (18/11/2024).
Sidak dipimpin oleh Ketua Komisi D, Mardijanto menyoroti progres pembangunan fasilitas senilai Rp1,7 miliar dari anggaran perubahan ini.
“Harapan kami, kolam renang ini selesai tepat waktu sebelum 20 Desember, meskipun kita memasuki musim hujan. Kami ingin fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kudus,” katanya.
Saat ini, progres pembangunan kolam renang sudah mencapai sekitar 40 persen.
Mardijanto menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, baik kontraktor, pengawas, maupun pihak terkait lainnya, agar pekerjaan bisa selesai sesuai jadwal.
“Kolam renang ini diharapkan menjadi sumber peningkatan PAD yang signifikan,” tambahnya.
Komisi D DPRD Kudus dalam sidak juga menyoroti kebutuhan tenaga tambahan untuk pengelolaan fasilitas ini.
“Saat ini hanya ada dua orang penjaga, dan itu sangat minim. Selain penjaga kolam, kami juga butuh tenaga kebersihan dan perawatan yang memadai agar fasilitas ini tetap terjaga,” ujar Mardijanto.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Olahraga Disdikpora Kudus, Widhoro Haryanto, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kontraktor untuk percepatan pekerjaan.
“Kami sudah melakukan evaluasi dan memberikan arahan agar kendala teknis seperti cuaca dan tenaga kerja bisa diatasi. Saat ini curah hujan tinggi, tetapi kami optimis pekerjaan ini selesai tepat waktu,” katanya.
Menurut Widhoro, kolam renang ini dirancang dengan panjang 50 meter, lebar 20 meter, dan kedalaman bervariasi dari 1,4 meter hingga 2 meter.
Fasilitas ini nantinya tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk kegiatan pendidikan, seperti pelajaran olahraga bagi siswa SD dan SMP di Kudus.
“Kami akan menjadwalkan penggunaan kolam renang ini untuk sekolah-sekolah. Diharapkan, fasilitas ini juga bisa menjadi sarana latihan olahraga yang mendukung prestasi atlet renang Kudus,” tambahnya.
Terkait kurangnya tenaga kerja, Widhoro menjelaskan sumber daya yang ada harus dibagi. Mengingat kawasan GOR Wergu Wetan mencakup beberapa fasilitas lainnya, seperti stadion dan gedung olahraga multifungsi.
“Kami harus membagi tenaga yang ada, sehingga jumlah tenaga kerja di kolam renang ini masih terbatas,” jelasnya.
Selain itu, Widhoro mengusulkan penambahan program promosi untuk menarik pengunjung ke kolam renang.
Salah satu rencana adalah menyediakan fasilitas jemput bola bagi siswa yang ingin berkunjung ke kolam renang.
“Tarif masuk yang terjangkau, sekitar Rp5.000, diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk datang. Selain itu, keberadaan UMKM di sekitar kolam renang juga bisa mendukung peningkatan perekonomian lokal,” tambah Widhoro.