
DailyIndonesia.id, KUDUS – Tiga kepala dinas fi tiga organisasi perangkat daerah (OPD) mendapat momen pelantikan spesial oleh Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie pada Kamis (4/10/2024).
Pasalnya, ketiga kadin dilantik di kompleks Menara Kudus. Tempat yang biasanya ditakuti oleh pejabat karena dikatakan bisa menggugurkan jabatan.
Bukan hanya ketiga kepala dinas yang berikar, tapi semua pejabat yang hadir juga diminta untuk mengucapkan ikrar. Yakni dalam melaksanakan tugas jabatannya akan menjunjung tinggi martabat serta kepentingan bangsa dan negara, serta memegang teguh amanah penuh kesadaran, jujur, dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Lokasi pelantikan yang berbeda dari sebelumnya karena proses seleksi lelang jabatan pimpinan tinggi pratama untuk mengisi kekosongan jabatan kepala dinas di tiga OPD, termasuk istimewa, sehingga pelantikannya juga dilakukan di tempat istimewa,” kata Hasan Chabibie di sela-sela pelantikan di kompleks Menara Kudus. Melansir dari ANTARAJATENG.
Menurutnya kompleks Menara Kudus istimewa karena menjadi bagian dari pemerintahan untuk meningkatkan khidmah kepada masyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai spiritual.
Sebelumnya, Sunan Kudus juga sudah mencontohkannya pada 500 tahun yang lampau.
“Kali ini kita kembalikan niatnya ke sana, sehingga masyarakat dan pejabat yang baru dilantik diikrarkan semuanya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Berdasarkan penuturan dari para sesepuh pengurus Menara Kudus, kata dia, dari dulu perkara kemasyarakatan dan sosial dilaksanakan di Menara Kudus. Hal ini dibuktikan adanya makam Bupati Kudus pertama dan kedua di kompleks Makam Sunan Kudus.
“Kami mencoba menata seperti Kanjeng Sunan Kudus, pejabat dilantik dan diikrarkan bersama semua jajaran pejabat Pemkab Kudus. Dengan harapan bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.
Ia berharap tiga pejabat yang dilantik betul-betul menata niat membersihkan hati dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Tiga pejabat yang dilantik untuk menempati kepala dinas, yakni Famny Dwi Arfana sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Imam Santoso sebagai Kepala Dinas Perdagangan, dan Sulistiyowati sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Imam Santoso sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kudus mengaku bersyukur dan berharap bisa amanah dalam mengemban tugas sebagai kepala dinas.
Kawasan Menara Kudus, atau Kudus pada umumnya ditakuti oleh pejabat mulai daerah hingga pusat. Hal ini berkenaan dengan rajah kalacakra yang dipasang oleh Sunan Kudus.
Konon, Kanjeng Sunan kudus tidak menyukai orang yang sok-sokan berkuasa dan penguasa yang tidak amanah.
Karenanya, Sunan Kudus memasang ajian Rajah Kalacakra di pintu masuk utama ke area kompleks Masjid Menara.
Siapa saja yang melintasi pintu tang terpasang Rajah Kalacakra maka kesaktian, kedigdayaan, dan kekuasaannya akan luntur.
Melansir Radar Semarang, Sunan Kudus memasang Rajah Kalacakra sebagai upaya memediasi konflik pewaris tahta Kerajaan Demak.
Pada masa itu terjadi konflik antara penerus tahta Kerajaan Demak, yakni Sultan Hadiwijaya dengan Aryo Penangsang.
Saat konflik itu, keduanya menemui Sunan Kudus untuk meminta nasehat. Sunan Kudus pun menghendaki semu kembali pada nol, yakni meninggalkan posisi politik, jabatan ataupun kekuasaan.
Karenanya Sunan Kudus memasang Rajah Kalacakra untuk menihilkan semua kekuatan bagi siapapun yang melewati pintu rajah.
Aryo Penangsang yang mendatangi Sunan Kudus malah melewati pintu itu hingga hilang jabatannya.