
DailyIndonesia.id, KUDUS – Momen Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi salah satu program pemerintah yang paling dinanti masyarakat Kudus.
Kurang dari satu jam setelah dibuka pada pukul 07.00 pagi, Jumat (11/10/2024), masyarakat memboyong habis beragam sembako yang ada.
Kegiatan di Depan Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus merupakan upaya menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan.
“Kami rutin melaksanakan GPM pada Jumat pekan kedua setiap bulannya. Program ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga pangan di Kudus sekaligus membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo.
Kegiatan GPM kali ini melibatkan 40 pelaku usaha lokal dari Kudus yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok.
Seperti halnya beras, minyak goreng, bawang merah, telur, dan gula.
Produk-produk tersebut dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Memberikan selisih harga yang cukup signifikan, yaitu antara Rp2.000 hingga Rp3.000 per item.
Didik mengungkapkan bahwa beras menjadi salah satu komoditas yang paling dicari.
Terdapat dua jenis beras dalam GPM ini, yakni beras SPHP dan beras dari Gapoktan, masing-masing dengan kuota 3.000 kg.
Beras SPHP dijual dengan harga Rp56.000 per 5 kg, sedangkan beras Gapoktan dijual seharga Rp58.000 per 5 kg. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp65.000 per 5 kg.
“Masyarakat sangat antusias. Beras yang kami sediakan mulai habis meski kegiatan baru dimulai,” ungkap Didik.
Selain beras, beberapa komoditas lain juga habis terjual dengan cepat.
Telur ayam dijual seharga Rp23.000 per kg dengan kuota 400 kg, lebih murah dari harga pasar Rp26.000 per kg.
Minyak goreng ditawarkan dengan harga Rp16.000 per liter dari kuota 240 liter, lebih rendah dari harga pasar yang mencapai Rp17.000 per liter.
Tak ketinggalan, bawang merah dan gula pasir juga menjadi komoditas yang diminati warga.
Bawang merah dijual seharga Rp22.000 per kg dengan kuota 50 kg, sementara gula pasir dijual seharga Rp16.000 per kg dari kuota 500 kg.
Lebih murah dari harga pasar yang masing-masing berkisar Rp23.000 per kg untuk bawang merah dan Rp17.000 per kg untuk gula pasir.
Awalnya, rencana GPM berlangsung hingga pukul 10.00 WIB. Namun beberapa barang sudah ludes terjual sebelum jam 08.00.
“Tingginya minat warga membuat beberapa produk habis lebih cepat dari yang diperkirakan,” tambah Didik.
Ia berharap selain menjaga kestabilan harga, Gerakan Pangan Murah juga dapat mendorong pertumbuhan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di sektor pertanian di Kabupaten Kudus.
“Kami ingin UMKM di Kudus, terutama yang bergerak di bidang pertanian, bisa tumbuh dan berkembang dengan baik melalui program ini,” tutupnya.