DailyIndonesia.id, KUDUS – Hingga pertengahan tahun 2024, stunting di Kabupaten Kudus mengalami tren penurunan yang lamban.

Pada Juni 2023, stunting di Kudus tercatat 4,05 persen balita. Sementara pada Juni 2024 jumlah balita yang stunting mencapai 4,04 persen, hanya turun 0,01 persen.

Dilansir dari zonanews.id, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat ada 2.367 balita yang mengalami stunting dalam rentang Januari-Juni 2024.

Jumlah ini berdasarkan data dari E-PPGBM (Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) atau penimbangan serentak di posyandu dan puskesmas di Kabupaten Kudus.

“Stunting di Kudus ada 2.367 kasus dari sasaran 58.539 balita, artinya 4,04 persen balita di Kudus itu mengalami stunting,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, Revlisianto Subekti.

Hal itu ia ungkap dalam acara Rembuk Stunting di Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa, 30 Juli 2024.

Penurunan yang hanya 0,01 persen dari Juni tahun lalu menunjukkan progres yang lamban.

“Jadi ini perlu upaya lebih keras lagi agar penurunan stunting di Kudus bisa dilakukan dengan maksimal. Tentunya dengan melibatkan semua pihak, baik itu dari keluarga, perusahaan, fasilitas kesehatan maupun pemerintah,” tambahnya.

Revli menjelaskan ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan pengelolaan pelayanan gizi masyarakat, penguatan kegiatan penyuluhan, pengelolaan lingkungan yang sehat, pembinaan pelayanan KB, serta pengelolaan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.

“Dengan begitu, harapan kita bisa menurunkan angka stunting di Kudus minimal sesuai target nasional yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” tambahnya.

Adapun target nasional untuk stunting pada tahun 2024 adalah maksimal 14 persen dari jumlah balita yang ada di suatu daerah. Target tersebut ditetapkan berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan.

“Untuk tahun 2024 ini belum keluar datanya, kalau tahun 2023 kemarin capaian di Kudus ada 15,7 persen balita yang stunting. Harapan kita tahun ini bisa turun menjadi 14 persen,” tuturnya.

Sebagai informasi, kasus stunting di Kudus terus mengalami tren penurunan.

Melansir Radar Kudus, pada 2022 kasus stunting mencapai 5 persen dari keseluruhan jumlah balita. Kemudian turun menjadi 4,05 persen pada 2023.

Bagikan: