DailyIndonesia.id, JEPARA – Sebanyak 2.084 daftar masyarakat penerima Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai pada triwulan kedua di Jepara tidak ditemukan alias fiktif.

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin pada Dinsospermades Kabupaten Jepara, Isdiyanto Koesworo mengatakan, tidak adanya 2.084 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru diketahui setelah proses pembayaran dari kantor pos selesai.

Ia mengaku pihaknya tidak tahu menahu daftar KPM. Pasalnya, data tersebut langsung dari pemerintah pusat.

“Mayoritas alamat tidak ditemukan. Kami tidak tahu, karena KPM tersebut langsung dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diserahkan kepada Kantor Pos selaku penyalur,” katanya, Jum’at (12/7/2024).

Menurutnya, tiap triwulan pasti ada banyak KPM fiktif yang tidak ditemukan alamatnya.

Pihak desa pun sudah melakukan verifikasi dan melaporkan nama-nama KPM fiktif itu.

Pada pembagian selanjutnya, KPM fiktif itu memang sudah tidak ada lagi.

Namun muncul nama KPM fiktif lain.

”Biasanya kembali lagi ditemukan KPM baru yang tidak ditemukan alamatnya,” ujarnya.

Ia merinci, dari alokasi 121.942 KPM, bansos yang tersalurkan ada 119.859 KPM.

Bantuan ini didistribusikan pada alokasi penerima PKH dan BPNT sebanyak 46.498 KPM.

Adapun yang terbayarkan ada 45.845. Jumlah KPM yang akhirnya gagal bayar ada 653 KPM.

Selanjutnya adalah penerima bansos PKH saja, ada 6.238 KPM, dan yang terbayar hanya 5.844 KPM. Sebanyak 395 KPM lainnya tidak ditemukan.

Adapun untuk BPNT saja ada 69.206 KPM dan terbayar 68.170. Sedangkan yang gagal bayar 1.036 KPM.

”Untuk BPNT nilainya Rp 200 ribu per bulan dan PKH nilainya menyesuaikan komponen. Total yang dapat kombo PKH dan BPNT bisa menerima sampai Rp3 juta per KPM,” katanya.

 

sumber: BETANEWSID

Bagikan: