DailyIndonesia.id, KUDUS – Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati dan Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan Kota mengukir prestasi membanggakan dengan menjadi lima besar dalam lomba desa tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Tim penilaian pun telah datang untuk melakukan klarifikasi lapangan dan proses pemaparan dari desa tersebut pada Kamis (6/6).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kudus, Rinardi Budiyanto mengaku bersyukur dua perwakilan Kudus masuk nominasi.
“Dari puluhan perwakilan, ada lima desa yang masuk diantaranya Desa Ngembal Kulon. Sementara untuk kelurahan dipilih empat dan Mlatinorowito juga berhasil masuk. Dengan begitu potensinya memang cukup besar karena biasanya dipilih tiga besar,”terangnya.
Dia menyebut lomba desa itu juga menjadi bagian dari evaluasi desa dan kelurahan.
“Hal itu tentu nantinya jadi acuan dasar identifikasi perkembangan dan mempengaruhi dana desa dan lainnya. Bisa jadi prestasi itu menjadi dasar pertimbangan dalam memberikan bantuan,”imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie menilai pemerintahan kedua desa itu telah berhasil memberikan pelayanan publik.
Desa Ngembal Kulon, katanya, saat ini memiliki layanan publik berbasis digital bernama Simpanan. Belum lagi adanya semangat gotong royong antar warga untuk membangun fasilitas umum.
“Seperti jalan yang diinisiasi oleh masyarakat setempat. Sampai saat ini ada 46 titik jalan milik warga yang menjadi fasilitas umum. Padahal menjadikan tanah pribadi untuk fasilitas umum itu tidak gampang,” tuturnya.
Di Kelurahan Mlatinorowito tak kalah dengan mengunggulkan kearifan lokal antar warga.
Kelurahan ini memiliki inovasi di bidang pemanfaatan limbah sampah menjadi barang berguna. Seperti tas plastik, dompet plastik, dan kerajinan lain.
Masyarakat di sana juga aktif memproduksi kuliner khas seperti kue semprong.
Terakhir, masyarakat masih terus aktif melestarikan kesenian barongan.
“Itu membuktikan bahwa pemerintah desa setempat mampu berkomunikasi dengan baik pada masyarakatnya. Masyarakat benar-benar bisa melestarikan kearifan lokal dan adat istiadat maupun budaya Kudus yang di kenal dengan Gusjigang. Filososfi Gusjigang betul-betul meresap ke level desa dan kelurahan,” ucap Hasan.
Diapun berharap prestasi perwakilan Kudus itu tidak berhenti di tingkat provinsi saja. Namun juga bisa mewakili Kudus untuk mengikuti ajang kompetisi nasional.
Pemkab Kudus pun siap memberi dukungan dan mengevaluasi untuk perbaikan berkelanjutan.
“Harapan kami desa-desa lain bisa menduplikasi dan mereplikasi program yang ada di Desa Ngembal Kulon dan Kelurahan Mlatinorowito,”harapnya.
Sumber: Suara Merdeka Muria