DailyIndonesia.id, JEPARA – Selama sepekan terakhir, beberapa warga Kabupaten Jepara mengalami kesulitan dalam memperoleh gas elpiji ukuran 3 kilogram, yang biasa disebut elpiji melon. Hal ini memaksa mereka untuk berusaha ekstra dalam mendapatkan pasokan gas tersebut karena tidak semua pedagang memiliki stok yang cukup.
Kepala Bagian Ekonomi di Sekretariat Daerah (Setda) Jepara, Ferry Yudha, mengonfirmasi bahwa memang sedang terjadi kelangkaan gas elpiji di Jepara. Menurutnya, kelangkaan ini disebabkan oleh keterlambatan distribusi akibat cuaca buruk. Selain itu, meningkatnya permintaan juga menjadi faktor penyebab.
“Faktor utama penyebab kelangkaan ini adalah karena kapal-kapal distribusi tidak dapat bersandar di Pelabuhan Semarang. Kami berharap cuaca segera membaik dan distribusi gas elpiji dapat berjalan lancar kembali,” jelas Ferry Yudha kepada awak media pada Minggu (17/3/24).
Meskipun begitu, Ferry Yudha melanjutkan, pada hari Minggu (17/03) pengisian gas di tiga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) sudah kembali normal. Sebanyak 38.080 tabung gas elpiji 3 kilogram dari agen telah didistribusikan ke setiap pangkalan gas di seluruh wilayah Jepara. Selain itu, sebanyak 2000 tabung gas elpiji juga didistribusikan dari agen di Mulyoharjo ke Karimunjawa.
“Diharapkan dengan distribusi kembali yang normal ini, kepanikan masyarakat dapat berkurang,” tambahnya.
Di sisi lain, kelangkaan tersebut mendapatkan keluhan dari beberapa warga. Salah satunya warga Kecamatan Tahunan bernama Abdalla. Ia mengeluhkan kesulitannya dalam mendapatkan gas elpiji 3 kilogram selama satu minggu terakhir. Ia harus berkeliling ke beberapa warung eceran, namun hasilnya tetap nihil karena stok gas telah habis.
“Saya sudah mencari di mana-mana tapi gas elpiji tak tersedia di setiap warung. Saya bahkan harus mengantri agar bisa mendapatkan gas elpiji 3 kilogram,” keluhnya.
Ia berharap agar pasokan gas elpiji 3 kilogram dapat segera tersedia kembali seperti sediakala. Ia pun berharap besar terhadap peran pemerintah. (adv)