DailyIndonesia.id, JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengajak pemerintah desa mengangkat kearifan lokal seperti tradisi menjadi ikon pariwisata daerah.
Pasalnya, di Kabupaten Jepara setiap desa memiliki tradisi bersih desa atau sedekah bumi sebagai bentuk syukur dari masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Aneka ragam tradisi sedekah bumi yang ada di 184 desa, jika dikelola dan dikemas dengan baik, akan bisa menjadikan ikon pariwisata desa, dan mampu menambah daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Jepara.
Untuk itu, Edy Supriyanta menggagas agar masing-masing desa ini, dapat menampilkan kearifan lokalnya. Termasuk budaya sedekah bumi untuk ditampilkan di obyek-obyek wisata yang ada di Jepara.
Sehingga dengan kearifan lokal tersebut akan menambah daya tarik wisatawan yang datang.
“Kita mempunyai banyak tradisi sedekah bumi. Ini jika dikemas dengan menarik, dan ditampilkan dalam event-event di obyek wisata akan memiliki nilai jual tersendiri,” ungkap Edy Supriyanta, Senin (4/3/2024), di Rest Area Ngetuk, Ngabul Tahunan.
Ia mencontohkan, sedekah bumi Desa Tegal Sambi melalui perang obor. Jika ditampilkan di lokasi wisata seperti Pantai Kartini dan Bandengan di hari-hari tertentu akan menambah daya tarik masyarakat.
“Tidak hanya perang obor, tapi juga kearifan lokal lainnya yang dimiliki desa-desa di Jepara,” kata dia.
Saat ini, kata Edy, Pemkab Jepara tengah mengawal program pembangunan infrastruktur pengembangan jalan tol agar masuk di Jepara.
Harapannya, akan memudahkan akses masyarakat luar yang ingin berwisata. Selain itu, juga mendukung trapsotasi bidang industri yang ada di Kota Ukir.
“Bahwa misalnya kita di Bali, Uluwatu, hanya tari kecak itu itu-itu saja dengan background pantai. Pantai kita punya, saya sampaikan PUPR dibangun seperti itu, sedekah bumi kearifan lokal itu ditampilkan di dekat pantai itu bisa membuat Jepara up pariwisatanya,” ujar Edy.
Dengan begitu pendapatan daerah akan naik. Sekaligus untuk mengangkat sektor pariwisata dan UMKM yang ada.
“Sehingga di Bali itu setiap satu malam itu bisa Rp 150 juta setiap hari. Jepara Rp 30 juta saja lumayan,” kata dia. (adv)