DailyIndonesia.id, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara telah menyiapkan strategi khusus dalam menghadapi penyebaran kasus demam berdarah (DB) yang semakin meningkat. Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko, menyampaikan strategi ini dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan demam berdarah dengue (DBD) di Jepara.

Rapat tersebut dihadiri oleh pimpinan perangkat daerah, seluruh lurah, petinggi, Kepala Puskesmas, rumah sakit, dan beberapa organisasi lainnya. Kegiatan ini diadakan di Pendopo R.A. Kartini pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Edy Sujatmiko, yang mewakili Penjabat Bupati Edy Supriyanta, menyampaikan langkah-langkah strategis yang harus segera dilaksanakan. “Saat ini, situasi kita tidak dalam keadaan yang baik. Kita harus bergerak bersama-sama dengan semua komponen yang ada,” ungkap Edy Sujatmiko.

Langkah pertama adalah memastikan komitmen dan kepedulian dari semua pihak serta memperkuat kelembagaan melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal DBD). Selanjutnya, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan terus dilakukan melalui berbagai media, tanpa perlu berkumpul di kecamatan atau desa secara langsung. “Manfaatkan sosial media yang ada,” tambah Edy.

Langkah ketiga adalah menggerakkan serentak seluruh komponen masyarakat melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara rutin. Terakhir, merespons cepat terhadap laporan kasus dengan melakukan penyelidikan epidemiologi dan tindak lanjutnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta untuk mengkoordinir upaya pencegahan dan penanganan, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, serta menyediakan kebutuhan medis, seperti obat-obatan dan cairan infus. Peran penting juga dimiliki oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dalam menjaga stok darah yang sewaktu-waktu dibutuhkan.

Rumah sakit dan Puskesmas diminta untuk menyediakan ruang perawatan yang memadai dan melakukan penatalaksanaan sesuai standar. Camat, petinggi, dan lurah diminta untuk segera melaksanakan gerakan serentak PSN 3M Plus serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang DBD dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dokter Eko Cahyo Puspeno, menggambarkan kondisi terakhir DBD di Jepara sebagai “situasi yang mengkhawatirkan”. Hingga tanggal 22 Februari 2024, Dinkes mencatat telah terjadi 507 kasus DBD, termasuk 436 tersangka DBD, 62 kasus positif DBD, dan 9 kematian. (ADV)

Bagikan: